Pretreatment pada pengolahan limbah cair
Ditulis
oleh Suparni
Setyowati Rahayu pada
08-06-2009
Screen / Saringan-Saringan
biasanya dipasang pada awal pemasukan pada unit pengolahan limbah cair, gunanya
untuk menyaring sampah padat yang terikut dalam aliran air limbah. Bentuk dan
fungsinya sangat beragam tergantung dari padatan yang akan disaring. Type
screen dibedakan dari cara pembersihannya, ada yang pembersihannya dengan
manual dan ada yang secara mekanik dengan motor listrik.
Grease Trap & Grit Chamber (Perangkap Lemak Dan Penangkap
Padatan)
Pemisahan grit pada instalasi
pengolahan limbah cair adalah untuk menjaga/melindungi pompa dan peralatan
mekanik lainnya dari kerusakan karena tergerus oleh padatan inorganik (grit)
seperti pasir, kerikil, lumpur, pecahan kaca, logam, dlsb.Selain merusak
peralatan mekanik, padatan inorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri/
microorganisme akan membentuk endapan yang akan membebani settling tank, unit
aerasi dan digester,dimana pada unit tersebut memerlukan pengurasan berkala.
Bangunan untuk memisahankan
grit dari bahan organik lainnya disebut sebagai Grit chamber, dimana sistim
pemisahan grit nya adalah dengan mengatur kecepatan aliran/velocity nya atau
dengan aerasi, teknik baru yang lebih efisien adalah dengan sistim
hydrocyclone.Bahan padat yang dapat terurai (biodegreable) seperti kotoran
manusia tidak boleh mengendap disini. Karena itu retention time pada grit
chamber relatif singkat hanya berkisar antara 3 ski 5 menit.
Lemak pada limbah cair
terdiri dari bermacam bentuk material antara lain lemak, malam/lilin,
fatic-acid, sabun, mineral-oil dan material non-volatil lainnya. Lemak
sebetulnya bisa diuraikan oleh bakteri/microorganisme, tetapi karena lemak ini
mudah mengapung dan dipisahkan dari air limbah, maka dengan
menangkap/menghilangkan lemak sebelum masuk pada unit pengolahan, akan
mengurangi beban/load organik yang ada,sehingga berdampak pada desain dan
besaran konstruksi.
Bangunan penangkap lemak
sering juga disebut sebaga;GreaseTrap, Prinsip dari konstruksi ini adalah bahan
yang ringan(minyak, lemak,dst) akan mengapung jika kondisi airnya
tenang,sehingga biasanya konstruksi grease trap adalah bak dengan sekat sekat
untuk menghilangkan turbulensi.Melihat dari kedua sifat yang ada tersebut yaitu
bahan yangringan (minyak, lemak, dlsb.)
akan mengapung, sedangkan bahan yang berat (pasir, kerikil,
pecahan kaca, logam, dlsb.) akan mengendap, maka akan lebih menghemat jika hisa
menggabungkan konstruksi Grit Chamber dan Grease Trap dalam satu
konstruksi.Untuk menghindari agar bahan yang biodegreable tidak
mengendap disini dianjurkan agar dasar dari konstruksi ini dibuat tirus hingga kecepatan aliran pada bagian bawah lebih besar.
mengendap disini dianjurkan agar dasar dari konstruksi ini dibuat tirus hingga kecepatan aliran pada bagian bawah lebih besar.
Hal penting yang perlu
dilakukan adalah pembersihan dari lemak dan bahan padat lainnya secara
periodik, dengan kata lain sungguhpun konstruksi penangkap lemak. dan bahan
padat telah dibuat, tetapi bila tidak dilakukan pembersihan secara periodik
maka manfaatnya sama sekali tidak ada.Periode pembersihan ini sangat tergantung
pada jumlah bahan padat dan lemak yang terikut.Tetapi rata rata sekali tiap
minggu sampai maksimum sekali tiap bulan merupakan praktek yang lazim.
Contoh sketsa konstruksi gabungan Grit chamber dan Grease trap
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Ukuran diatas hanya bersifat
illustratif. Ukuran sebenarnya perlu dihitung dan disesuaikan dengan jumlah
aliran limbah yang akan ditangani.
Contoh soal :
Diketahui :Limbah dari asrama Perawat RS berjumlah 40 m3 per hari. Limbah tersebut dari WC penghuni asrama tersebut dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan seperti dapur dan cusian Total produksi
limbah per hari 40 m3, waktu produksi limbah rata rata 8 jam dalam satu hari
Direncanakan untuk membangun suatu grease trap dan grit chamber sebelum limbah tersebut masuk ke unit pengoiahan.Berapa kira kira volume dari konstruksi tersebut ??
Diketahui :Limbah dari asrama Perawat RS berjumlah 40 m3 per hari. Limbah tersebut dari WC penghuni asrama tersebut dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan seperti dapur dan cusian Total produksi
limbah per hari 40 m3, waktu produksi limbah rata rata 8 jam dalam satu hari
Direncanakan untuk membangun suatu grease trap dan grit chamber sebelum limbah tersebut masuk ke unit pengoiahan.Berapa kira kira volume dari konstruksi tersebut ??
Perhitungan :
Flow rate adalah = 40 m3 / 8 jam = 5 m3/jam = 500J liter / 60 menit
= 83.33 liter / menit Retention time dalam konstruksi diambil 3 menit
Maka volume konstruksi yang dibutuhkan = 83.33 It/menit x 3 menit= 250 liter atau 0.25 m3.Dimensi kita tentukan dulu lebarnya, misal dasar trapesium 20 cm an,lebar = 60 cm, dan panjang nya 2x lebar = 120 cm.Karena kemiringan 60° maka tinggi trapesium = 34,64 cm bulatkan jadi 35 cm.
Flow rate adalah = 40 m3 / 8 jam = 5 m3/jam = 500J liter / 60 menit
= 83.33 liter / menit Retention time dalam konstruksi diambil 3 menit
Maka volume konstruksi yang dibutuhkan = 83.33 It/menit x 3 menit= 250 liter atau 0.25 m3.Dimensi kita tentukan dulu lebarnya, misal dasar trapesium 20 cm an,lebar = 60 cm, dan panjang nya 2x lebar = 120 cm.Karena kemiringan 60° maka tinggi trapesium = 34,64 cm bulatkan jadi 35 cm.
Volume trapesium (A) = 0.35) 1.2 0.168 3 2
Volume chamber = Vol (A) + vol (B) Vol (B) = 0.25 m3 – 0.168 m3 (0.6 x 1.2 x T) = 0.082 m3 TB (tinggi B) = 0.114 m = 11.4 cm (+Freeboard ±20cm) =+(0.6 0.2 x x m 30 cm
Volume chamber = Vol (A) + vol (B) Vol (B) = 0.25 m3 – 0.168 m3 (0.6 x 1.2 x T) = 0.082 m3 TB (tinggi B) = 0.114 m = 11.4 cm (+Freeboard ±20cm) =+(0.6 0.2 x x m 30 cm
Tinggi total (A) + (B) = 35 + 30 = 65
cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar