Equalisasi pada pengolahan limbah cair
Ditulis
oleh Suparni
Setyowati Rahayu pada
08-06-2009
Equalisasi bukan merupakan
suatu proses pengoiahan tetapi merupakan suatu cara / teknik untuk meningkatkan
efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi
adalah adalah parameter operasional bagi unit pengolahan sellanjutnya seperti flow,
level/derajat kandungan polutant, temperatur, padatan, dsb.
Kegunaan dari equalisasi adalah :
1.Membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk
pada proses treatment.
2.Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari shock loading pada sistem pengolahan biologi
3.Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses netralisasi.
4.Meratakan kandungan padatan (SS, koloidal, dls b) untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan flokulasi.Sehingga dilihat dari fungsinya tersebut, unit bak equalisasi sebaiknya dilengkapi dengan mixer, atau secara sederhana konstruksi/peletakan dari pipa inlet dan outlet diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek turbulensi!mixing.Idealnya pengeluaran (discharge) dari equalisasi dijaga konstan selama periode 24 jam, biasanya dengan cara pemompaan maupun cara cara lain yang memungkinkan.
2.Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari shock loading pada sistem pengolahan biologi
3.Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses netralisasi.
4.Meratakan kandungan padatan (SS, koloidal, dls b) untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan flokulasi.Sehingga dilihat dari fungsinya tersebut, unit bak equalisasi sebaiknya dilengkapi dengan mixer, atau secara sederhana konstruksi/peletakan dari pipa inlet dan outlet diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek turbulensi!mixing.Idealnya pengeluaran (discharge) dari equalisasi dijaga konstan selama periode 24 jam, biasanya dengan cara pemompaan maupun cara cara lain yang memungkinkan.
Menghitung volume bak equalisasi
Untuk menentukan kebutuhan
volume bagi bak equalisasi, perlu diketahui dahulu flow patern dari discharge
limbah yang ada, seperti kita ketahui sangatlah jarang dan langka discharge
limbah yang konstan dari waktu ke waktu, karena jika discharge dan bebannya
sudah konstar maka tidaklah perlu dibuat bak equalisasi. Untuk mendapatkan data
flow patern perlu dilakukan pengukuran debit limbah secara periodik (misalnya
setiap 30 menit atau setiap jam) dalam kurun waktu tertentu, tergantung pada
proses yang ada ( 24 jam, 1 minggu, 1 bulan. dlsb.) artinya adalah : ada siklus
proses yang selesai dalam 1 hari dan diulang ulang lagi proses tersebut pada
hari berikutnya, untuk kasus tersebut pengukuran debit limbah cukup dilakukan
selama 24 jam, tetapi ada kasus lain dimana siklus prosesing memakan waktu
sampai beberapa hari, artinya proses hari ini berbeda dengan proses esok
harinya dan berbeda juga pada hari lusanya dar, seterusnya, sehingga pada kasus
ini perlu diamati terus minimal selama 1 siklus.
Contoh soal
Dari pengukuran debit limbah
yang dilakukan siswa SMK Kimia di pabrik kulit Mandala, didapat data seperti
tertulis pada tabel dibawah ini, desainlah suatu bak equalisasi dimana limbah
dari bak terseaut akan dialiran ke unit pengolahan biologi selanjutnya secara
konstan (dipompa) dalam 24 jam.
Vol. limbah per hari = 180,12
m3 Dibagi / dikeluarkan secara kontinyu dalam waktu 24 jam,Debit pengeluaran (pompa)
= 180,12 : 24 = 7.5 m3/jam
Volume bak equalisasi = V1 + V2= 40m3+13r13= 53 m3
untuk keamanan tambah 10 % 53 m3 x 1,1 = 58.3 m3
untuk keamanan tambah 10 % 53 m3 x 1,1 = 58.3 m3
Bentuk bak bisa dibuat persegi, bulat maupun oval dengan
konstruksi pasangan batu atau beton bertulang.Misal bak berbentuk persegi
dengan Panjang = 5 m Lebar = 4,5 m Dalam = 2,6 m
Maka, volume = 5 x 4,5 x 2,6 = 58,5 m3 (siip)
Maka, volume = 5 x 4,5 x 2,6 = 58,5 m3 (siip)
Untuk kedalaman ditambah
free-board 30 cm, sehingga total kedalaman konstruksi bak menjadi 2,9 m Gambar
Sketsa dari perhitungan di atas dapat dilihat pada:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar