Senin, 31 Desember 2012

BAHAYA LANGSUNG TIDUR SETELAH MAKAN


BAHAYA LANGSUNG TIDUR SETELAH MAKAN

BAHAYA LANGSUNG TIDUR SETELAH MAKAN Setelah makan biasanya akan membuat kita jadi mengantuk, apalagi setelah makan siang. Dan kalau ngantuk tentu obat yang paling mujarab adalah tidur.  Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ... Selengkapnya

http://www.pantonanews.com/3317-bahaya-langsung-tidur-setelah-makan

Bahayanya dari minuman bersoda :

BAHAYANYA DARI MINUMAN BERSODA Bahaya sering minum minuman bersoda!  Mulai saat ini, berhati-hatilah. Anda harus tahu bahwa di balik sensasi rasanya yang menyegarkan, minuman bersoda menyimpan bahaya yang serius bagi ... Selengkapnya

http://www.pantonanews.com/3059-bahayanya-dari-minuman-bersoda

 

Selasa, 25 Desember 2012

Bahan Beracun dan Berbahaya sebagai Pencemar Lingkungan


Bahan Beracun dan Berbahaya sebagai Pencemar Lingkungan

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 01-06-2009
Bahan pencemar yang terkandung dalam limbah terdiri dari bahan beracun dan atau berbahaya. Beracun artinya dapat membunuh manusia atau makhluk lain bila takarannya melebihi ukuran yang disyaratkan. Sedangkan berbahaya masuk tubuh belum tentu beracun tapi juga dapat merusakkan tubuh.
Parameter limbah menunjukkan daya racun dan berbahaya bila salah satu atau lebih dari sifat berikut ini dipenuhi, yaitu:
1.Bahannya sendiri bersifat racun
2.Mudah terbakar dan menyala
3.Oksidator dan reduktor
4.Mudah meledak
5.Bahan peledak
6.Korosif
7.Iritatif
8.Radio aktif
9.Gas bertekanan
10.Membahayakan ekosistem
Ada beberapa bahan kimia yang sangat besar manfaatnya dan dipergunakan sehari-hari tapi mempunyai daya racun yang cukup tinggi, misalnya racun yang dipergunakan untuk membunuh tikus, serangga, nyamuk, dan racun lainnya sejenis pestisida.
Sebagai bahan organik yang siap pakai senantiasa diberikan tanda-tanda peringatan ataupun catatan pada pembungkus/paching sehingga merupakan petunjuk bagi si pemakai.Bahan yang mudah menyala dan terbakar disebabkan bereaksi dengan oksigen bila dekat dengan sumber panas pada suhu atau tekanan tertentu akan menimbulkan ledakan maupun api.
Misalnya amonia (NH3) berbentuk gas tidak berwarna, baunya khas: Disimpan dalam keadaan cair pada tekanan 10 atmosfir. Titik leleh: – 77°C dan titik didih: -33°C. Akan menyala sendiri pada suhu 629°C. Gas ini mempengaruhi kulit, pencernaan dan pernafasan.Meledak dari wadahnya bila terkena nyala api.
Terjadinya pencemaran karena perlakuan yang tidak semestinya terhadap bahan tersebut, mulai dari penanganan awal sampai kepada distribusi. Kontak dengan hawa panas,wadah terbuka,kebocoran dan tercecer menyebabkan bahan ini terbuang dengan media pencemar udara ataupun air.
Mewaspadai B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di sekitar kita
Tanpa kita sadari Bahan Berbahaya dan Beracun ada disekitar kita. Contohnya saja cat rumah, gas kendaraan bermotor, cat kuku, karpet dari latex, mainan anak-anak, dan lain – lain. Secara umum Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat B3 merupakan bahan kimia yang bersifat racun oksida, penyebab iritasi, penyebab korosi/karat, mudah meledak dan terbakar, yang apabila dilepaskan dilingkungan dapat membahayakan keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup. Bahan – bahan dengan kriteria B3 tersebut dapat ditemukan di lingkungan rumah dan tempat kerja kita. Karena barang yang dikonsumsi dan kita gunakan sehari – hari dan limbah yang dihasilkan oleh industri ternyata juga mengandung B3.
Sangat berbahaya bila sampai kita terkontaminasi B3 ini, karena B3 ini bersifat racun, kronis, dan dapat menimbulkan kanker. Resistensinya terhadap proses detoksifikasi dan kemampuannya mencemari sumber air bawah tanah dan air permukaan ini membuat senyawa ini sangat berbahaya apabila masuk ke rantai makanan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Umumnya B3 masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan (menelan), paru – paru (bernapas), kulit (topikal), dan jalur parental lainnya (selain saluran usus).
Bahan berbahaya dan beracun di udara
Udara kotor akibat polusi kendaraan bermotor dan polusi asap pembuangan industri ke udara merupakan beberapa contoh dari sumber B3 di perkotaan. Akibat yang ditimbulkan dari Bahan berbahaya dan beracun ini diantaranya adalah gangguan kesehatan mulai dari iritasi mata, asma, gangguan kesehatan, bronkitis, emphysema, dan kanker paru – paru.
Polusi kendaraan bermotor menghasilkan polusi timbal yang terbesar. Kondisi timbal (Pb) di daerah perkotaan dapat mencapai 5 hingga 50 kali daerah pedesaan. Timbal yang mencemari udara ini dalam bentuk gas dan debu. Gas timbal berasal dari pembakaran bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari Tetra Etil Lead (TML) dan Tetra Metil Lead (TML). Beberapa komponen timbal yang dibuang melalui asap mobil bahkan ada yang meningkat meskipun telah melebihi 18 jam.
Komponen Pb
Persen dari total partikel Pb di dalam asap
Segera setelah starter
18 jam setelah starter
PbBrCl
32,0
12,0
PbBrCl.2PbO
31,4
1,6
PbCl2
10,7
8,3
Pb(OH)Cl
7,7
7,2
PbBr2
5,5
0,5
PbCl2.2PbO
5,2
5,6
Pb(OH)Br
2,2
0,1
PbOx
2,2
21,1
PbCO3
1,2
13,8
PbBr.2PbO
1,1
0,1
PbCO3.2PbO
1,0
29,6
Timbal yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya, sebab pembakaran bensin akan mengemisikan  0,09 gram timbal  tiap 1 km.  Bila di Jakarta, setiap harinya 1 juta unit kendaraan bermotor yang bergerak sejauh 15 km akan mengemisikan 1,35 ton timbal per hari. Efek yang ditimbulkan tidak main – main. Salah satunya yaitu kemunduran IQ dan kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini. Pada orang dewasa umumnya ciri – ciri keracunan timbal adalah pusing, kehilangan selera, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah, dan keguguran kandungan. Selain itu timbal berbahaya karena dapat mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran sel darah merah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Berbagai industri berpotensi menghasilkan debu – debu  yang banyak menghasilkan logam berat. Pada industri besi dan baja akan mengeluarkan debu Fe2O3 dan Fe2O4, sedangkan industri semen akan mengeluarkan debu asbestos, industri elektronika mengeluarkan debu timbal, besi, seng, nikel, krom, tembaga dan lain-lain.
Logam – logam berbahaya di atas sangat berbahaya apabila terkontaminasi langsung melalui pernapasan dan juga kontak langsung dengan kulit. Bahaya logam berat itu juga akan semakin berlipat ganda dan besar apabila terakumulasi di dalam rantai makanan dan terakumulasi di dalam tubuh.
Unsur
Sumber
Pengaruhnya pada kesehatan
Kadmium
Pembakaran batu bara, penambangan seng, pipa dan peralatan air, asap tembakau
Penyakit jantung dan pembuluh darah serta hipertensi pada manusia
Timbal
Gas buang kendaraan bermotor, baterai kendaraan (aki)
Kerusakan otak, kejang-kejang, gangguan sikap dan kematian
Air Raksa/ Merkuri dalam bentuk metil merkuri & nikel dalam bentuk Nikel karbonil
Pembakaran batu bara, baterai listrik, industri minyak diesel, minyak resida, pembakaran batu bara, asap rokok, bahan kimia, katalisator, alkil pada batu baja dan non besi, aditif bensin.
Kerusakan syaraf dan kematian, kanker paru – paru.
Berilium
Pembakaran batu bara, beberapa industri (PLTN)
Penyakit saluran napas kronis dan akut, kanker paru – paru.
Antimon
Industri barang enamel
Jantung
Arsen
Pembakaran batubara dan minyak, deterjen, pestisida, limbah tambang
Beracun pada tingkat akumulasi tinggi dan kanker
Selenium
Pembakaran batu bara, minyak dan belerang, industri kertas
Merusak syaraf
Tabel 1 Pembakaran Fosil yang mengeluarkan B3 di udara (Juwito, 1996)
Polusi udara lainnya adalah asap rokok. Resiko penyakit yang ditimbulkan asap rokok bagi perokok pasif dan aktif sama saja, karena penyebab dari 87 % dari seluruh kematian adalah akibat  dari kanker paru – paru. Penyakit lain akibat dari merokok adalah jantung koroner, kanker kerongkongan, stroke, kanker mulut, kanker esophagus, gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan dan penurunan berat bayi yang baru lahir.
Bahan berbahaya dan beracun di air
Pencemaran air saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Banyak sungai – sungai yang kondisinya tercemar oleh berbagai polutan dan logam berat yang berbahaya. Industri merupakan penyumbang B3 terbesar melalui limbah – limbah cairnya. Contohnya industri pestisida, petrokimia, peleburan timbal bekas, peleburan tembaga, tinta, tekstil, cat, otomotif, elektrogalvani dan elektroplating, baterai kering, aki, perakitan elektronika, eksplorasi minyak dan gas bumi, kilang minyak, pertambangan, penyamakan dan pengelolaan kulit, zar warna, dan obat – obatan merupakan contoh – contoh yang menghasilkan B3. Rumah sakit dan laboratorium riset juga ikut menghasilkan logam berat seperti air raksa/ merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cr), dan nikel (Ni). Logam – logam tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan akan tetap berada di dalam tubuh manusia dan terakumulasi dalam jangka waktu yang lama.
Air ini dapat melarutkan zat – zat pencemar, maka air juga dapat menjadi medium untuk mempercepat reaksi kimia diantara bahan – bahan yang terlarut.Sehingga air menjadi reaktor kimia yang dapat mengubah sifat racun dari berbagai Bahan Berbahaya dan Beracun di air. Misalnya dalam kondisi tertentu, polusi air raksa atau merkuri (Hg) di air  yang terjadi bila merkuri dalam keadaan anorganik, dapat menjadi lebih berbahaya lagi bila mikroorganisme  akuatik tertentu seperti bakteri penghasil  methanol yang hidup di dalam lumpur di dasar danau atau sungai, maka akan merubah proses akumulasi dan bio transformasi merkuri menjadi senyawa organiknya dan akan menyebabkan efek yang serius. Merkuri ini sangat mudah menjalar dan menyebar ke seluruh tubuh melalui siklus peredaran darah dan merusak sel – sel otak. Gejala keracunan merkuri ditandai dengan kehilangan penglihatan, sukar berbicara dan menelan, kehilangan pendengaran, ketidakstabilan emosi, hingga kematian. Tragedi minamata merupakan salah satu contoh keracunan merkuri yang merenggut banyak jiwa.
Lokasi
Tahun
Korban (Orang)
Teluk Minamata, Jepang
1953 – 1956
54 meninggal, 146 cacat/ sakit
Irak
1961
35 meninggal, 321 cacat / sakit
Pakistan Barat
1963
4   meninggal,  34  cacat / sakit
Guatemala
1966
20 meninggal,   45 cacat / sakit
Nigata, Jepang
1968
5 meninggal,  25  cacat / sakit
Tabel 2 Keracunan Merkuri (Anonim, 1970)
Bahan Berbahaya dan Beracun dalam tanah
Zat – zat pencemar udara dan air ada yang masuk melalui medium tanah. Kemudian zat – zat tersebut akan bertranformasi kimiawi oleh organisme yang hidup dalam tanah. Contohnya gas amoniak yang ada di atmosfer dan cukup mudah terlarut dalam air hujan dan jatuh mencapai tanah, amoniak kemudian diubah oleh mikroorganisme dalam tanah menjadi nitrat, yang merupakan unsur hara tanaman. Nitrat ini juga memiliki kemungkinan untuk diubah menjadi nitrit  yang tingkat keracunannnya lebih tinggi dari dua bentuk sebelumnya.
Contoh – contoh penyebaran zat – zat yang terkandung dalam  tanah adalah sebagai berikut :
  1. Zat – zat polutan langsung dapat diserap oleh tanaman yang hidup di dalam tanah dan kemungkinan akan di makan oleh manusia dan organisme lainnya. Contohnya unsur hara selenium, yang seringkali ditemukan di tanah – tanah yang terkena hembusan angin dari industri yang membakar minyak, diserap oleh tanaman yang berdaun hijau dan dimakan manusia.
  2. Pestisida yag mesuk melewati air yang mengalir kemudian menuju ke sawah atau danau.
  3. DDT yang menguap bersama air dari permukaan tanah ke atmosfer dan mampu bergerak jauh.
  4. Beberapa polutan yang ada di dalam tanah akan berada di dalam tanah selamanya karenazat – zat tersebut bukan merupakan zat yang mudah menguap, tidak terlarut dalam air dan tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Secara alamiah logam berat merupakan unsur hara mikro di dalam tanah. Adapun unsur– unsur yang digolongkan sebagai unsur hara mikro esensial tanaman meliputi Boron (B), Klorin (Cl), Tembaga (Cu), Besi (Fe), Molibdat (Mo), Natrium (Na), Vanadium (V), dan Seng (Zn) dan dibutuhkan oleh tanaman dalam konsentrasi yang sangat rendah. Sebaliknya dalam konsentrasi yang sangat tinggi, unsur – unsur tersebut akan bersifat racun.

sifat air limbah cair


Sifat Air Limbah Cair

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 28-05-2009
Untuk memperoleh air dalam keadaan murni, sangat sulit kecuali setelah melalui proses pengolahan. Sebagaimana sudah dijelaskan di depan, air dikelompokkan menjadi 5 bagian dan yang kita bahas di sini adalah air dalam kaitannya dengan limbah industri.
Lingkungan penerima dikelompokkan menjadi berbagai kelompok sesuai dengan fungsi dan peranan air. Fungsi dan peranannya sebagai sarana pembuangan limbah keadaannya tidak menjadi sulit bila limbah dapat langsung dibuang. Tetapi lain halnya bila air digunakan untuk pengairan sawah atau ternak udang, maka limbah air itu harus memenuhi persyaratan untuk ikan, udang dan tanaman padi.
Dalam air buangan ditemukan senyawa yang dapat diidentifikasi melalui visual maupun laboratorium. Warna air, rasa, bau, kekeruhan dapat dikenal melalui cara umum dengan mata dan indera biasa, sedangkan senyawa kimia seperti kandungan fenol, kandungan oksigen, besi dan lain-lain harus dilakukan melalui penelitian laboratorium. 578 Pada umumnya persenyawaan yang sering dijumpai dalam air antarif lain: padatan terlarut, padatan tersuspensi, padatan
tidak larut, mikroorganisme dan kimia organik.
Berdasarkan persenyawaan yang ditemukan dalam air buangan maka sifat air dirinci menjadi karakteristik fisika, kimia dan biologi. Padatan terlarut yang banyak dijumpai dalam air adalah golongan senyawaan alkalinitas seperti karbonat, bikarbonatdan hidroksida. Di samping itu terdapat pula unsur kimia anorganik ditemukan dalam air yang mempengaruhi kualitas air.
Pengamatan unsur fisika, kimia dan biologi terhadap air sangat penting untuk menetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat di dalamnya. Kondisi alkalinitas ini menghasilkan dua macam sifat air yaitu sifat basa dan sifat asam. Air cenderung menjadi asam bila pH lebih kecil 7 sedangkan pH lebih besar 7 menunjukkan air cenderung bersifat basa. Dalam pengolahan air bahan alkalinitas akan bereaksi
dengan koagulan yang memungkinkan lumpur cepat mengendap.
Selain itu ada sifat air yang lain, yaitu kesadahan. Penyebab kesadahan adalah karena air mengandung magnesium, kalium, strontium dan barium. Garam-garam ini terdapat dalam bentuk karbonat, sulfat, chlorida, nitrat, fospat, dan lain-lain. Air yang mempunyai kesadahan tinggi membuat air sukar berbuih dan sulit dipergunakan untuk pencucian. Gas yang larut dalam air seperti CO2, oksigen, nitrogen, hidrogen dan methane, sering dijumpai menyebabkan bersifat asam, berbau dan korosif.
Sulfida menyebabkan air berwarna hitam dan berbau. Padatan tidak larut adalah senyawa kimia yang terdapat dalam air baik dalam keadaan melayang, terapung maupun mengendap. Senyawa-senyawa ini dijumpai dalam bentuk organik maupun anorganik. Padatan tidak larut menyebabkan air berwarna keruh. Sebagaimana padatan dan gas yang larut, mikroorganisme juga banyak dijumpai dalam air.
Mikroorganisme sangat membahayakan bagi pemakai air. Air minum harus bebas dari bakteri pathogen. Air untuk pendingin harus bebas dari besi dan Sifat kimia dan fisika masing-masing parameter menunjukkan akibat yang ditimbulkan terhadap lingkungan? Ditinjau dari sifat air maka karakteristik air yang tercemar dapat dirinci menjadi: Sifat perubahan secara fisik, kimia dan biologi.

Sedimentasi / Pengendapan pada pengolahan limbah cair


Sedimentasi / Pengendapan pada pengolahan limbah cair

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 09-06-2009
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat.
Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.
gb743
Sedimen dari limbah cair mengandung bahan bahan organik yang akan mengalami proses dekomposisi, pada proses tersebut akan timbul formasi gas seperti carbon dioxida, methane, dlsb. Gas tersebut terperangkap dalam partikel lumpur dimana sevvaktu gas naik keatas akan mengangkat pule partikel lumpur tersebut, proses ini selain menimbulkan efek turbulensi juga akan merusak sedimen yang telah terbentuk. Pada Septic-tank, Imhoff-tank dan Baffle-reactor, konstruksinya didesain sedemikian rupa guna menghindari efek dari timbulnya gas supaya tidak mengaduk/merusak partikel padatan yang sudah mapan (settle) didasar tangki, sedangkan pada UASB (Uplift Anaerobic Sludge Blanket)justru menggunakan efek dari proses tersebut untuk mengaduk aduk partikel lumpur supaya terjadi kondisi seimbang antara gaya berat dan gaya angkat pada partikel lumpur, sehingga partikel lumpur tersebut melayang-layang/mubal mubal.
Setelah proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut disebut sudah stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki, sehingga sering juga proses sedimentasi dalam waktu yang cukup lama disebut dengan proses Stabilisasi. Akumulasi lumpur (Volume) dalam periode waktu tertentu(desludging-interval) merupakan parameter penting dalam perencanaan pengolahan limbah dengan proses sedimentasi dan stabilisasi lumpur.

Pretreatment pada pengolahan limbah cair


Pretreatment pada pengolahan limbah cair

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 08-06-2009
Screen / Saringan-Saringan biasanya dipasang pada awal pemasukan pada unit pengolahan limbah cair, gunanya untuk menyaring sampah padat yang terikut dalam aliran air limbah. Bentuk dan fungsinya sangat beragam tergantung dari padatan yang akan disaring. Type screen dibedakan dari cara pembersihannya, ada yang pembersihannya dengan manual dan ada yang secara mekanik dengan motor listrik.
gb734
Grease Trap & Grit Chamber (Perangkap Lemak Dan Penangkap Padatan)
Pemisahan grit pada instalasi pengolahan limbah cair adalah untuk menjaga/melindungi pompa dan peralatan mekanik lainnya dari kerusakan karena tergerus oleh padatan inorganik (grit) seperti pasir, kerikil, lumpur, pecahan kaca, logam, dlsb.Selain merusak peralatan mekanik, padatan inorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri/ microorganisme akan membentuk endapan yang akan membebani settling tank, unit aerasi dan digester,dimana pada unit tersebut memerlukan pengurasan berkala.
Bangunan untuk memisahankan grit dari bahan organik lainnya disebut sebagai Grit chamber, dimana sistim pemisahan grit nya adalah dengan mengatur kecepatan aliran/velocity nya atau dengan aerasi, teknik baru yang lebih efisien adalah dengan sistim hydrocyclone.Bahan padat yang dapat terurai (biodegreable) seperti kotoran manusia tidak boleh mengendap disini. Karena itu retention time pada grit chamber relatif singkat hanya berkisar antara 3 ski 5 menit.
Lemak pada limbah cair terdiri dari bermacam bentuk material antara lain lemak, malam/lilin, fatic-acid, sabun, mineral-oil dan material non-volatil lainnya. Lemak sebetulnya bisa diuraikan oleh bakteri/microorganisme, tetapi karena lemak ini mudah mengapung dan dipisahkan dari air limbah, maka dengan menangkap/menghilangkan lemak sebelum masuk pada unit pengolahan, akan mengurangi beban/load organik yang ada,sehingga berdampak pada desain dan besaran konstruksi.
Bangunan penangkap lemak sering juga disebut sebaga;GreaseTrap, Prinsip dari konstruksi ini adalah bahan yang ringan(minyak, lemak,dst) akan mengapung jika kondisi airnya tenang,sehingga biasanya konstruksi grease trap adalah bak dengan sekat sekat untuk menghilangkan turbulensi.Melihat dari kedua sifat yang ada tersebut yaitu bahan yangringan (minyak, lemak, dlsb.)
akan mengapung, sedangkan bahan yang berat (pasir, kerikil, pecahan kaca, logam, dlsb.) akan mengendap, maka akan lebih menghemat jika hisa menggabungkan konstruksi Grit Chamber dan Grease Trap dalam satu konstruksi.Untuk menghindari agar bahan yang biodegreable tidak
mengendap disini dianjurkan agar dasar dari konstruksi ini dibuat tirus hingga kecepatan aliran pada bagian bawah lebih besar.
Hal penting yang perlu dilakukan adalah pembersihan dari lemak dan bahan padat lainnya secara periodik, dengan kata lain sungguhpun konstruksi penangkap lemak. dan bahan padat telah dibuat, tetapi bila tidak dilakukan pembersihan secara periodik maka manfaatnya sama sekali tidak ada.Periode pembersihan ini sangat tergantung pada jumlah bahan padat dan lemak yang terikut.Tetapi rata rata sekali tiap minggu sampai maksimum sekali tiap bulan merupakan praktek yang lazim.
Contoh sketsa konstruksi gabungan Grit chamber dan Grease trap dapat dilihat pada gambar berikut ini:
gb735
Ukuran diatas hanya bersifat illustratif. Ukuran sebenarnya perlu dihitung dan disesuaikan dengan jumlah aliran limbah yang akan ditangani.
gb736
Contoh soal :
Diketahui :Limbah dari asrama Perawat RS berjumlah 40 m3 per hari. Limbah tersebut dari WC penghuni asrama tersebut dan juga berbagai kegiatan yang dilakukan seperti dapur dan cusian Total produksi
limbah per hari 40 m3, waktu produksi limbah rata rata 8 jam dalam satu hari
Direncanakan untuk membangun suatu grease trap dan grit chamber sebelum limbah tersebut masuk ke unit pengoiahan.Berapa kira kira volume dari konstruksi tersebut ??
Perhitungan :
Flow rate adalah = 40 m3 / 8 jam = 5 m3/jam = 500J liter / 60 menit
= 83.33 liter / menit Retention time dalam konstruksi diambil 3 menit
Maka volume konstruksi yang dibutuhkan = 83.33 It/menit x 3 menit= 250 liter atau 0.25 m3.Dimensi kita tentukan dulu lebarnya, misal dasar trapesium 20 cm an,lebar = 60 cm, dan panjang nya 2x lebar = 120 cm.Karena kemiringan 60° maka tinggi trapesium = 34,64 cm bulatkan jadi 35 cm.
Volume trapesium (A) = 0.35) 1.2 0.168 3 2
 Volume chamber = Vol (A) + vol (B) Vol (B) = 0.25 m3 – 0.168 m3 (0.6 x 1.2 x T) = 0.082 m3 TB (tinggi B) = 0.114 m = 11.4 cm (+Freeboard ±20cm) =
+(0.6 0.2 x x m 30 cm
Tinggi total (A) + (B) = 35 + 30 = 65 cm
gb737