Limbah Cair
Ditulis
oleh Suparni
Setyowati Rahayu pada
17-05-2009
Limbah cair bersumber dari
pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping
itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air
harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya
ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.
Air ditambah bahan kimia
tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan ini
mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik
pengolahan kawat, seng, besi baja – sebagian besar air dipergunakan untuk
pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu
dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu pada saluran
pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air ketel akan
dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan laboratorium,
sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus
dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian
dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang.
Pencucian lantai pabrik
setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak.
Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus
banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan
lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang
air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.
Air dari pabrik membawa
sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada
yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya
tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat
tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat
diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa,
bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.
Sedangkan identifikasi secara
laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia air di mana air telah
mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang
melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di antaranya
adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa
sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro
plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging
dan lain-lain.
Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini
tergantung pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri
pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk
industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb
rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa
sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar