Pengolahan limbah
Air limbah dapat berasal
dari limbah domestik maupun industri. Pengolahan limbah cair ini dapat
dilakukan secara fisika, kimia dan biologi (mikrobiologi). Tujuan utama
pengolahan limbah cair adalah untuk mengurangi polutan organik dan anorganik
dalam limbah cair ke level dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh dan senyawa
toksik dapat dieliminir. Indikator pencemaran limbah cair dapat diukur
dari Biochemical Oxygen Demand (BOD), jumlah relatif oksigen terlarut yang
dikonsumsi oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi materi organik dan anorganik
dalam limbah cair. Makin tinggi oksigen yang digunakan,maka nilai BOD makin
tinggi pula.
Pengolahan limbah cair
memerlukan beberapa tahapan :
1. Tahap primer
2. Tahap sekunder
3. Tahap tersier
1. Tahap primer
2. Tahap sekunder
3. Tahap tersier
1. Tahap primer
Hanya menggunakan metode
pemisahan secara fisika, dimana materi padat , organik dan anorganik dipisahkan
dari limbah cair. Selanjutnya hasil dari tahap primer akan disalurkan ke tahap
sekunder dimana terjadi reduksi kandungan polutan organik.
Tahap sekunder :
Perlakuan limbah cair
pada tahap kedua ini dilakukan dengan bantuan mikroorganisme dengan atau tanpa
adanya oksigen untuk mereduksi kandungan bahan organik dalam limbah cair.
a. Pengolahan limbah cair
secara anaerobik
Tahap ini digunakan untuk mendegrasi limbah cair yang mengandung polutan organik dalam jumlah besar. Pada tahap anaerobik ini akan terlibat berbagai spesies bakteri yang akan melakukan reaksi fermentasi dan pemecahan materi organik, seperti limbah selulosa dan serat lainnya yang berasal dari sisa makanan atau tanaman berserat. Tempat terjadinya proses anaerobik ini disebut dengan sludge digestor atau bioreactor.
Tahap ini digunakan untuk mendegrasi limbah cair yang mengandung polutan organik dalam jumlah besar. Pada tahap anaerobik ini akan terlibat berbagai spesies bakteri yang akan melakukan reaksi fermentasi dan pemecahan materi organik, seperti limbah selulosa dan serat lainnya yang berasal dari sisa makanan atau tanaman berserat. Tempat terjadinya proses anaerobik ini disebut dengan sludge digestor atau bioreactor.
Enzim polisakarase,
lipase, dan protease akan mendegradasi makromolekul menjadi produk akhir gas
CH4 dan CO2
b. Pengolahan limbah cair
secara aerobik
Pada tahapan ini
digunakan bakteri aerobik untuk limbah cair yang mengandung sejumlah kecil
polutan organik.
Tahap ini merupakan
metode fisikokimia atau biologis dengan menggunakan suatu bioreaktor,
pengendapan, filtrasi atau khlorinasi. Metode ini hampir sama dengan metode
pemurnian air minum. Tujuan utama tahap ini adalah untuk mereduksi polutan
anorganik, seperti fosfat, nitrit dan nitrat dari efluen tahap
akhir. Tahap ini biasanya juga dilakukan dengan menggunakan radiasi
ultraviolet dan ozone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar